Tangerang, Liputanday – Proyek Peningkatan Jalan Rabat Beton yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023, yang berlokasi dijalan Darul Kolam-Ahmed Rifai Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang – Banten, yang dikerjakan oleh CV. Berkah Anugrah Pratama (BAP) diduga asal jadi dan tidak mengedepankan kualitas hasil akhir, sangat terlihat jelas oleh kasat mata permukaan coran’nya bak gelombang ombak tidak rata dan ada beberapa titik yang permukaanya sudah pecah-pecah,(19/7/2023).
Anggaran proyek rabat Beton dengan anggaran bersumber dari APBD tahun 2023 tersebut dengan pagu anggaran Rp. 1.918.656.000-, pengguna anggaran Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, namun hasil dak kualitas tidak sesuai dengan besaran anggaran yang dikeluarkan.
Data-data dan fakta yang dihimpun dilokasi oleh tim Investigasi LSM Badan Elemen Tataran Rakyat (BENTAR) DPC Kabupaten Tangerang, diduga proyek tersebut sarat dengan dugaan korupsi untuk meraup keuntungan untuk golongannya semata.
Eka Setyarsa SE, selaku Ketua LSM BENTAR DPC Kabupaten Tangerang menuturkan kepada awak Media.
“Saya miris sekali atas fakta-fakta dilapangan yang tim kami himpun dilokasi proyek rabat Beton diwilayah Kecamatan Jayanti, masa proyek anggarannya besar yang hampir menghabiskan anggaran 2 Milyar, belum genap satu bulan sudah banyak yang pecah dan retak-retak dibeberapa titik, kemana pengawasan dari Dinas terkait dan Konsultan K3 Kontruksi, jangan tau’nya laporan beres tanpa kroscek ke lapangan,” ungkapnya dengan nada geram.
“Jelas saya selaku warga negara Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang akan menerima manfaat dari proyek tersebut sangat kecewa dan miris sekali, kemana pengawasan dari Dinas selama ini, padahal kita semua tau bahwa anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah untuk Proyek tersebut dari pembayaran pajak dari masyarakat Kabupaten Tangerang,” sambung Eka Setyarsa SE yang sekaligus ahli K3 Umum berlisensi Kementrian.
“Ini kami duga karna kurangnya pengawasan dari Dinas terkait terutama DBMSDA dan Konsultan Pengawas di Kabupaten Tangerang, yang dikerjakan asal jadi tidak mengedepankan kualitas hasil akhirnya,” tuturnya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak Kontraktor pelaksana atau’pun Dinas terkait belum bisa di mintai keterangan.(Tim/Red CFN).