Seminar Pelestari Budaya Ekspansi Jara Kertara Periode 2023 Digelar Perdana, Mengusung Tema: Keris Dalam Tafsir Insan Jawara


 

Tangerang, liputanday – Para penggiat pelestari Seni Budaya warisan leluhur khususnya benda pusaka dan silat seni beladiri, terus berkolaborasi dengan Dinas terkait agar benda pusaka dan seni beladiri tetap terjaga kelestarianya.

Adalah Kesti Tjimande Tarik Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH) DPC Kecamatan Cisoka DPD Kabupaten Tangerang, keberadaannya sudah tidak diragukan lagi dalam hal melestarikan budaya leluhur khususnya keberadaan benda pusaka dan seni pencak silat ciri khas tanah Sunda khususnya di Provinsi Banten.

Kegiatan demi kegiatan, Pestival-pestival sering diikuti bahkan sampai keluar wilayah Banten. Terbukti hari Minggu 7 Mei 2023 para insan pelestari mengadakan acara seminar perdana dengan program Ekspansi Jara Kertara tahun 2023 yang bertema _”Keris Dalam Tafsir Insan Jawara”_, walaupun acara seminar tentang budaya yang perdana akan tetapi dipadati oleh para peserta dan antusias yang luar biasa, peserta seminar yang telibat dari berbagai Padepokan seni beladiri dan penggiat pecinta benda pusaka dari berberapa Wilayah diluar Kabupaten Tangerang dan dari latar belakan usia yang berbeda.(7/5/2023).

Dalam sambutanya Ketua pelaksana Seminar Jara Kertara Bayu Lesmana menuturkan.

“Seminar Ekspansi Jara Kertara acara Pedana kami selaku insan penggiat pelestari kebudayaan Nusantara, saya berharap dengan terselenggaranya acara ini untuk sarana edukasi bagi insan Jawara dan pelestari benda pusaka Nusantara, mudah-mudahan acara seperti ini bisa terus berkesinambungan, berkat kolaborasi kami selaku pecinta kelestarian budaya dengan Dinas terkait,” ucapnya.

Seminar Jara Kertara perdana dilaksanakan di Kabupaten Tangerang yang digelar digedung rapat Bola Sundul lantai dua Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Perkantoran pusat pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, seminar yang bertajuk budaya bekerjasama dengan Disporabudpar Kabupaten Tangerang.

Hadir sekitar 100 lebih peserta yang ikut dalam seminar dengan Narasumber-narasumber kasepuhan pelesari benda pusaka dan tokoh padepokan pencak Silat seperti Donny Yonatan Ketum komunitas Pecinta Tosan Aji, Wawan Riyadi dewan Pendiri Jara Kertara, Golok Pedang Sepuh Nusantara (GPSN), Abah Bayi Sunani Kasepuhan dari Padepokan Pancer Syanghyang Djati Cisoka, yang dilaksanakan dari jam 8.00 wib sampai dengan selesai adapun peserta yang hadir diantaranya; bpk Rudi Lesmana Kepala Badan Kesbangpol Kab Tangerang perwakilan dari Bupati Tangerang, PPS Pancer Syanghyang Djati, WTM, DKKT, PPS Mindi Cikupa, PPS Mustika Lugay Munggaran, FPPSKI, Bergema, Humas DPD TTKKDH Tangerang, GPSN, PSCP Cikande, Rekamitra, PPPSI, Paguron Macan Tutul, PPS Satria SC, Perwakilan Kodim 0510/Trs Tigaraksa, perwakilan dari Camat Kecamatan Cisoka, Intel Kodim 0510/Trs, Kabid/staf Kesbangpol Kab Tangerang dan staf Disporabudpar Kab Tangerang.

Dalam kesempatan yang sama Abah Bayi Sunani, selaku tokoh kasepuhan pendiri padepokan Pancer Syanghyang Djati, tokoh kasepuhan TTKKDH kepengurusan Pusat dan sekaligus Narasumber Seminar menuturkan dalam sambutanya.

“Alhamdulillah kami ucapkan syukur dengan bisa terselenggaranya acara perdana seminar Jawara Keris Nusantara ini, bekat kolaborasi antara insan pelestari seni budaya silat bela diri dan insan penggiat kelestarian benda pusaka yang ada ditanah sunda Banten juga didukung oleh Dinas terkait yang membawahi khususnya Kebudayaan, yang tujuannya adalah jangan sampai kebudayaan leluhur musnah begitu saja tergerus oleh tekhnologi modern, apalagi kami dari Kesti TTKKDH sudah diakui keberadannya dan kami selaku pengurus Kesti TTKKDH bisa lebih giat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat melestarikan kesenian budaya warisan leluhur terdahulu kami,” ungkapnya panjang lebar.

Dikesempatan yang sama juga, H. Imam S selaku Kabid Kebudayaan Disporabudpar Kab Tangerang mengungkapkan dalam sambutanya.

“Ini adalah titik awal kita dalam melestarikan kebudayaan disamping pesatnya era digital pada saat sekarang, yang menjadi keniscayaan dan keharusan bagi kita untuk bersama-sama membangun dan menjaga kelestarian budaya sehingga kita bisa bersama bersinergi dalam melestarikanya, terutama kita perkenalkan kebudayaan yang ada kepada anak-anak kita selaku generasi penerus, apalagi saya melihat yang hadir diacara seminar hari ini yang hadir banyak anak usia dini dan anak muda disamping para kasepuhan padepokan yang hadir, walaupun acara seminar ini perdana diadakan pesertanya sangat banyak dan antusias sekali, saya bangga dengan hal ini mudah-mudahan kedepan budaya kita tidak tergerus oleh era digital modern pada saat ini, hal ini sangat luar biasa bagi saya pribadi, karena mau tidak mau suka tidak suka kita harus mengikuti perkembangan zaman, apalagi dengan tragedi vandemi tahun kemaren sangat mengubah perilaku manusia untuk menyelaraskan perkembangan zaman, maka dengan acara seperti ini kita bersama sama bahu membahu dalam melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya ditanah Banten ini,” ucapnya.

“Aplaus yang setinggi tingginya untuk ketua pelaksana dan para anggota panitia dalam mengadakan acara seminar kelestarian budaya ini, seolah-olah mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya yang ada, jangan sampai budaya warisan leluhur kita terkesampinhkan oleh era Modernisasi dengan rekayasa-rekayasa tekhnologi canggih pada era zaman ini,” pungkas H. Imam seolah-olah mengingatkan kepada para peserta Seminar yang hadir diruangan.

Acara dijadwalkan selesai pada sekitar sore jam 15.00 wib, dengan diakhiri acara halal bihalal peserta seminar dengan para tokoh pelestari Kebudayaan, yang nantinya para peserta diberikan sertifikat piagam seminar Ekspansi Jara Kertara dari panitia. (Budi D/DC/Red).

Posted in News

Berita Terkait

Top